Cabai Rawit Taruna

Cabai Rawit Taruna adalah varietas cabai unggul dengan kepedasan tinggi dan hasil panen yang melimpah. Cocok untuk berbagai masakan pedas favorit, cabai ini tumbuh dengan baik di berbagai kondisi dan memiliki ketahanan terhadap penyakit yang baik. Pilihan ideal bagi petani yang menginginkan cabai berkualitas tinggi dan produktivitas yang stabil.

Description

TARUNA merupakan cabai rawit non hibrida yang direkomendasikan untuk ditanam di dataran rendah sampai tinggi. merupakan jenis cabai C. frutescens yang mempunyai aroma yang khas. Potensi hasil antara 0,3-0,5 kg per tanaman, dalam satu kilogram cabai, terdapat 300-450 buah cabai dengan ukuran rerata panjang 4-5 cm dengan diameter 0,7-1 cm. Umur Panen bervariasi menurut dataran tempat tanam, rerata antara 110-120 hari setelah tanam. TARUNA mempunyai ketahanan medium terhadap layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)

Nomor SK Kementan: 247/Kpts/TP.240/4/2002
Rekomendasi Dataran: Rendah, Tinggi, Menengah
Ketahanan Penyakit*: Bw
Umur Panen (HST)*: 100 – 120 HST
Bobot per Buah (g)*: 3 – 4 gr/ buah
Potensi Hasil (ton/ha)*: 6 – 10 ton/ Ha
PVT: –

A. PERSIAPAN LAHAN
Tanah di traktor kemudian dibiarkan selama 1 minggu
Tanah dibalik menggunakan rotary dan diberi campuran pupuk kandang 30 – 40 ton/ha dan kapur pertanian sesuai dengan kebutuhan, dibiarkan selama 1 minggu.
Tanah dibalik kembali dan dibentuk bedengan, pupuk dasar siap untuk ditaburkan di lubang tanam atau merata pada bedengan, kemudian tutup dengan mulsa dan dibiarkan selama 1 minggu.Setelah benih siap, mulsa diberi lubang dengan jarak 50×40 cm untuk penanaman single row atau 60×50 cm untuk double row zig – zag.

B. PERSEMAIAAN
Benih disemai dalam polybag selama 18-28 hari.
Media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1, 1 bagian tanah, 1 bagian kompos/pupuk kandang.
Benih yang sudah diberi perlakuan coating sebaiknya tidak diperam.

C. PENANAMAN
Benih yang sudah mempunyai daun 5 helai kemudian ditanam, satu lubang tanam satu tanaman.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar tanaman muda tidak mati karena kepanasan.
Pada saat penanaman juga ditancapkan turus atau ajir, agar tidak merusak perakaran tanaman apabila ditancapkan saat tanaman sudah lebih besar.
Tanaman disiram setelah penanaman.

D. PEMELIHARAAN
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemupukan susulan, dilakukan setiap 2 minggu, dengan cara menaburkan pupuk NPK disekitar tanaman, kemudian disiram.
Pupuk Dasar: Pupuk Kandang & Borate;
14 HST = NPK (25-7-7);
28 HST = NPK (25-7-7);
42 HST = NPK (25-7-7); NPK (16-16-16); Calcium; KCL;
56 HST = NPK (16-16-16); Calcium; KCL;
70 HST = Calcium; KP;
84 HST = KP;

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila sudah dianggap merugikan secara ekonomi.
Tanaman yang sudah tinggi, diikat dengan menggunakan tali pada turus, agar tidak roboh.

E. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit merupakan tindakan perlindungan tanaman dari ancaman kerusakan yang ditimbulkan. Akibat serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi atau bahkan dapat menggagalkan panen.Pencegahan dilakukan dengan membersihkan sekitar tanaman dari gulma yang dapat mengganggu tanaman dan menjadi vektor bagi penyakit dan dengan membuat sistem irigasi dan drainase yang teratur.

F. PEMANENAN
Panen dilakukan apabila buah sudah masak dan berwarna merah.
Pemanenan dilakukan dengan memetik buah secara langsung.

 

Sumber: https://panahmerah.id/id

Additional information

Weight 1 kg

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.