Description
Oyong hibrida dengan warna buah hijau gelap. Cukup tahan virus Gemini, buah panjang sekitar 32cm, tanaman vigor dan mudah merambat, cocok di dataran rendah – menengah, bobot buah ±220g/buah. tahan simpan hingga 6 hari. umur panen 32-34 HST.
Nomor SK Kementan: 020/Kpts/SR.120/D.2.7/2/2016
Rekomendasi Dataran: Rendah, Menengah
Ketahanan Penyakit*: Cerc, Dm, Gemini Virus
Umur Panen (HST)*: 32 – 34 HST
Bobot per Buah (g)*: 296 – 347 gr
Potensi Hasil (ton/ha)*: 38 – 51 ton/hektar
PVT: –
A. PERSIAPAN LAHAN
Lahan yang efektif adalah lahan bekas penanaman cabai atau tomat. Tanah ini tidak perlu lagi dilakukan pengolahan secara maksimal. Pengolahan lahan dilakukan tiga sampai empat minggu sebelum tanam yaitu dengan membajak, membalikkan atau mencangkul tanah. Tujuan dari pengolahan lahan yaitu untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki aerasi tanah, mendekomposisikan gulma, dan mempermudah membentuk bedengan. Satu minggu kemudian dilakukan pembuatan bedengan sementara, yaitu dengan membentuk bedengan berukuran lebar 120 cm, tinggi bedengan 40 cm, lebar parit antar bedengan 50 cm. Di atas bedengan disebar pupuk dasar berupa pupuk kandang 5 kg/m2, SP-36 7.5 g/tanaman, KCL 5 g/tanaman, dan ZA 26 g/tanaman, Dolomit 17.5 g/tanaman. Pupuk diaduk dengan tanah secara merata dan bedengan dirapihkan, kemudian bedengan ditutup dengan mulsa plastik. Dua hari sebelum tanam dibuat lubang tanam dengan jarak 50 cm x 100 cm.
B. PERSEMAIAAN
Benih oyong perlu diberi perlakuan terlebih dahulu dengan memotong/memecah benih dengan alat pemotong kuku.
Benih dikecambahkan pada kertas tisu atau koran, atau kain basah selama 2 hari atau sampai keluar bakal akarnya. Selanjutnya benih bisa dimasukan ke lubang tanam secara langsung atau disemai dulu dalam polybag. Media persemain terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1, bibit siap dipindah tanamkan pada umur 7-10 hari setelah semai.
C. PENANAMAN
Penanaman dilakukan saat bibit berumur 7-10 hari setelah semai.
Penanaman lebih baik dilakukan sore hari.
D. PEMELIHARAAN
Pengairan
Pengairan dilakukan apabila kondisi lahan kering atau disiram
2 kali seminggu dengan cara dikocor atau dileb.
Pemasangan lanjaran
Pada sistem bedengan, lanjaran dipasang pada tiap tanaman dengan jarak 50 cm, sedangkan pada sistem para-para lanjaran dipasang pada tiap tanaman. Tinggi lanjaran 2 m dengan lebar 4 cm.
Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan 2 minggu setelah tanam menggunakan pupuk Urea, SP-36 dan KCL dengan dosis 10 – 20 g per tanaman. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 20 hari dengan dosis yang sama.
Sumber: https://panahmerah.id/id
Reviews
There are no reviews yet.