Cabai Keriting Kastilo F1

Cabai Keriting Kastilo F1 adalah varietas hibrida unggul dengan rasa pedas yang khas dan hasil panen yang melimpah. Cocok untuk berbagai masakan pedas, cabai ini tumbuh dengan baik di berbagai kondisi dan memiliki ketahanan terhadap penyakit yang baik. Pilihan ideal bagi petani yang menginginkan cabai berkualitas tinggi dan produktivitas yang stabil.

Description

KASTILO F1 merupakan cabai keriting yang disarankan untuk ditanam di dataran menengah. potensi hasil mencapai 1-1,5 kg per tanaman. Dalam satu kilogram cabai, terdapat 180-200 buah cabai dengan ukuran rerata 15-17 cm dengan diameter 0,7-0,8 cm. Bentuk tanaman erect, vigor dan berbunga terus menerus. Umur Panen bervariasi menurut dataran tempat tanam, rerata antara 85-95 hari setelah tanam. KASTILO mempunyai ketahanan terhadap layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) dan tahan terhadap busuk batang (Phythopthora capsici)

Tips Menanam:

pemupukan berkala untuk menyeragamkan ukuran buah bawah dan buah atas. Penggunaan pupuk N tunggal dihindari agar tidak terjadi kerontokan buah

Nomor SK Kementan: 3264/Kpts/SR.120/10/2010
Rekomendasi Dataran: Rendah, Menengah
Ketahanan Penyakit*: FEY, Phytopthora Batang, Bw
Umur Panen (HST)*: 100 – 115 HST
Bobot per Buah (g)*: 3 – 4 gr
Potensi Hasil (ton/ha)*: 18 – 20 ton/ Ha
PVT: –

Panduan Budi Daya
A. PERSIAPAN LAHAN

anah di traktor kemudian dibiarkan selama 1 minggu.
Tanah di balik menggunakan rotary dan diberi campuran pupuk kandang 30 – 40 ton/ha dan kapur pertanian sesuai dengan kebutuhan, dibiarkan selama 1 minggu.
Tanah dibalik kembali dan dibentuk bedengan, pupuk dasar siap untuk ditaburkan di lubang tanam atau merata pada bedengan, kemudian tutup dengan mulsa dan dibiarkan selama 1 minggu.
Setelah benih siap, mulsa diberi lubang dengan jarak 50×40 cm untuk penanaman single row atau 60×50 cm untuk double row zig – zag.
B. PERSEMAIAAN

Benih disemai dalam polybag selama 18-28 hari.
Media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1, 1 bagian tanah, 1 bagian kompos/pupuk kandang.
Benih yang sudah diberi perlakuan coating sebaiknya tidak diperam.
C. PENANAMAN

Benih yang sudah mempunyai daun 5 helai kemudian ditanam, satu lubang tanam satu tanaman.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar tanaman muda tidak mati karena kepanasan.
Pada saat penanaman juga ditancapkan turus atau ajir, agar tidak merusak perakaran tanaman apabila ditancapkan saat tanaman sudah lebih besar.
Tanaman disiram setelah penanaman.
D. PEMELIHARAAN

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemupukan susulan, dilakukan setiap 2 minggu, dengan cara menaburkan pupuk NPK disekitar tanaman, kemudian disiram.
Pupuk Dasar: Pupuk Kandang & Borate;
14 HST = NPK (25-7-7);
28 HST = NPK (25-7-7);
42 HST = NPK (25-7-7); NPK (16-16-16); Calcium; KCL;
56 HST = NPK (16-16-16); Calcium; KCL;
70 HST = Calcium; KP;
84 HST = KP;
100 HST = KP;
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila sudah dianggap merugikan secara ekonomi.
Tanaman yang sudah tinggi, diikat dengan menggunakan tali pada turus, agar tidak roboh.
E. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit merupakan tindakan perlindungan tanaman dari ancaman kerusakan yang ditimbulkan. Akibat serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi atau bahkan dapat menggagalkan panen.Pencegahan dilakukan dengan membersihkan sekitar tanaman dari gulma yang dapat mengganggu tanaman dan menjadi vektor bagi penyakit dan dengan membuat sistem irigasi dan drainase yang teratur.

F. PEMANENAN

Panen dilakukan apabila buah sudah masak dan berwarna merah.
Pemanenan dilakukan dengan memetik buah secara langsung.

 

Sumber: https://panahmerah.id/id

Additional information

Weight1 kg

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.